Kohistan, Pakistan, 19 Juli 2025 | Investigasi Fraud Publik | TheAuditorPost.com
Sebuah skandal korupsi besar di wilayah Upper Kohistan, Pakistan, terbongkar setelah investigasi intensif oleh National Accountability Bureau (NAB). Hasil penyelidikan mengungkap praktik penggelapan dana publik senilai Rs 36 hingga 40 miliar—setara lebih dari Rp 6 triliun. Skema penipuan ini dilakukan dengan cara mencairkan dana pemerintah menggunakan cek palsu yang ditujukan ke rekening-rekening pribadi, termasuk milik sopir truk dan individu yang tidak memiliki hubungan formal dengan proyek pemerintah.
Sebanyak 1.293 lembar cek palsu dan 52 rekening bank mencurigakan telah berhasil diidentifikasi. NAB juga menemukan bukti bahwa beberapa transaksi berlangsung melalui sistem manual, tanpa dokumentasi digital, sehingga mempermudah praktik manipulasi dan pemalsuan. Modus operandi yang sistemik ini melibatkan kerja sama antara oknum pejabat daerah, kontraktor lokal, dan beberapa pegawai bank yang diduga ikut memfasilitasi pencairan dana ilegal.
Per 19 Juli 2025, delapan tersangka telah ditangkap, terdiri atas pejabat keuangan pemerintah daerah, mantan kontraktor, serta perwakilan bank. NAB juga menyita aset senilai lebih dari Rs 20 miliar, termasuk properti mewah, kendaraan bermotor, tanah pertanian, dan rekening bank. Investigasi lanjutan masih berlangsung untuk menelusuri keterlibatan pejabat tingkat provinsi dan kementerian terkait.
Otoritas Provinsi Khyber Pakhtunkhwa telah memecat sejumlah pejabat dan membentuk Komite Khusus Akuntabilitas. Sementara itu, Komite Akun Publik Nasional (PAC) mengadakan rapat darurat yang menyerukan pembaruan sistem audit internal dan pelaporan keuangan di seluruh daerah administrasi Pakistan.
Kasus ini memperlihatkan kelemahan mendasar dalam sistem pengawasan dan akuntabilitas keuangan pemerintah daerah. Penggunaan sistem non-digital, tidak adanya verifikasi silang antarlembaga, dan lemahnya fungsi audit internal membuka celah besar bagi penyelewengan dalam skala masif.
Para ahli audit menilai skandal ini sebagai bukti bahwa upaya digitalisasi sistem keuangan dan penerapan sistem pengendalian internal yang kuat merupakan kebutuhan mendesak, bukan sekadar formalitas. Mereka juga mendorong perlunya audit independen lintas wilayah dan peningkatan kapasitas auditor publik di daerah-daerah terpencil yang rentan terhadap fraud terstruktur.
Sumber: media lokal Pakistan, laporan NAB, dan kompilasi berita internasional.