BSI Luncurkan Standar Audit AI Internasional untuk Tertibkan Industri yang Semrawut

London, 21 Juli 2025 | Teknologi Audit | TheAuditorPost.com

British Standards Institution (BSI) secara resmi menerbitkan BS ISO/IEC 42006:2025, standar internasional pertama yang dirancang untuk mengatur penyedia jasa audit dan sertifikasi sistem manajemen kecerdasan buatan (AI). Standar ini diharapkan mampu menjawab kekhawatiran global terkait menjamurnya layanan audit AI yang dinilai liar dan tidak memiliki tolok ukur yang kredibel.

Langkah ini menjadi titik balik penting dalam ekosistem audit AI, yang selama ini disamakan dengan situasi “wild west” — penuh aktor tidak terstandar, banyak yang beroperasi dengan konflik kepentingan, dan minim pengawasan independen. Standar baru ini mulai berlaku secara global pada 31 Juli 2025 dan diharapkan menjadi acuan utama dalam menilai kualitas, keamanan, dan keadilan sistem AI di sektor publik maupun swasta.

“There is a risk of a ‘wild west’ of unchecked providers… Businesses need to be sure that when their AI management system is being assessed, it is being done in a robust, coherent and consistent manner,” ujar Mark Thirlwell, Direktur Digital Global BSI, seperti dikutip Financial Times (21/07/2025).

BSI menekankan bahwa hanya lembaga audit yang independen dan memenuhi syarat ketat yang boleh melakukan penilaian terhadap sistem manajemen AI. Ini menjadi bentuk respon terhadap meningkatnya kebutuhan akan AI assurance, terutama setelah Uni Eropa mengesahkan EU AI Act yang menuntut pengujian menyeluruh terhadap sistem AI berisiko tinggi.

Beberapa pelaku industri menyambut baik kehadiran standar ini. Perusahaan seperti Armilla AI dan sejumlah akademisi dari UC Berkeley menilai langkah BSI ini sebagai “pivotal step forward” dalam membangun ekosistem audit yang kredibel dan berdaya tahan terhadap manipulasi pasar.

Selain memberikan jaminan kualitas bagi klien dan investor, standar ini juga membuka peluang baru bagi profesi auditor, khususnya di bidang audit IT, cyber, dan data ethics, untuk melakukan spesialisasi serta mendapatkan sertifikasi yang diakui secara internasional.

Pelaku audit di negara berkembang, termasuk Indonesia, diimbau untuk bersiap mengadopsi standar ini sebagai bagian dari transformasi digital yang sehat. Hal ini penting terutama bagi kantor akuntan publik (KAP), internal auditor korporasi, dan tim GRC yang mulai terlibat dalam evaluasi sistem AI.

Dengan makin kompleksnya penggunaan teknologi dalam pengambilan keputusan bisnis, kehadiran standar BS ISO/IEC 42006:2025 diharapkan menjadi fondasi baru yang menjembatani integritas teknologi dan kepercayaan publik.

Sumber:

Translate »